SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor yang berfungsi sebagai perlindungan kulit dari sinar UVB. Sunscreen juga biasanya mengandung Protection Grade of UVA atau PA untuk melindungi kulit dari sinar UVA yang menyebabkan penuaan dini.
Penulisan SPF biasanya diikuti dengan angka yang merupakan tingkat dari perlindungan yang diberikan. Jika angkanya semakin besar, maka akan semakin besar pula perlindungan yang diberikan terhadap sinar UVB.
“Dari energi sinar matahari yang masuk 93%, berarti ada tujuh yang masuk. Kalau SPF 100, berarti ada 1 yang masuk (energi matahari). Berarti, kalau orang Indonesia minimal SPF 30 sudah cukup. Karena mempunyai kulit sawo matang, jadi tidak perlu SPF yang terlalu tinggi. Pokoknya jika kulit kamu semakin terang SPF nya sebaiknya pakai yang lebih tinggi. Karena pigmen di kulit kita ini itu sebenarnya bisa melindungi kita dari paparan sinar UV,” jelas dr. Pandu lagi.
Dokter Pandu lebih lanjut membantah mitos soal SPF pada sunscreen. Menurutnya tidak benar semakin tinggi SPF, akan menyebabkan kulit berminyak.
“Sekarang ini berdasarkan pengalaman saya tidak berminyak. Soalnya teknologi sekarang yang semakin berkembang. Analoginya kalau semakin SPF nya tinggi akan menimbulkan jewarat, tapi nyatnya kan sekarang tidak. Tinggal tergantung pemilihan produknya,” kata dr. Pandu.
Saat memakai sunscreen, dr. Pandu menyarankan jangan terlalu berlebihan dalam pengaplikasiannya ke wajah. dr. Pandu mengatakan penggunaan sunscreen yang berlebihan bisa menyebabkan wajah kamu akan greasy, istilah yang identik pada pemilik kulit berminyak.
Pemakaian sunscreen secara berlebihan juga bisa menyebabkan timbulnya jerawat pada kulit wajah. “Beberapa orang yang acne prone, nanti bisa menimbulkan permasalahan kulit karena terlalu padat,” kata dr. Pandu.