Tidur berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Orang dewasa disarankan memiliki jam tidur malam 6-7 jam sehari.
Tapi tidak hanya durasi tidur saja yang penting, melainkan posisi saat kita tidur. Posisi tidur yang salah bukannya membuat tubuh terasa segar saat bangun tidur, tapi justru sakit-sakit.
James Leinhardt, seorang spesialis kesehatan tidur mengungkap posisi tidur paling buruk dan harus dihindari. Dia menyebut ada satu posisi tidur yang disebutnya sebagai ‘posisi korban tabrak lari’.
Posisi tidur ‘korban tabrak lari’ memang dianggap sebagai posisi tidur paling nyaman dan cepat membuat tertidur. Namun menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang berakibat fatal bagi kesehatan, terutama tulang.
Saat tidur dengan kondisi perut tertekan, otot-otot pada kepala, leher dan rahang jadi menegang, sendi rahang juga jadi tegang, dan bisa membuat punggung serta tulang panggul terkilir. Pernapasan pun ikut terganggu.
Selain itu dijelaskan juga oleh pakar pengobatan tidur Shelby Harris, tidur tengkurap pun bisa menambah tekanan pada seluruh tubuh.
“Kamu akan bangun tidur dengan badan terasa kebas dan kesemutan, juga meningkatkan risiko nyeri otot dan persendian,” ujar Shelby, seperti dikutip dari Daily Mail.
Lantas, seperti apa posisi tidur terbaik?
Posisi tidur terbaik yang paling dianjurkan para pakar kesehatan adalah terlentang. Saat tidur terlentang, leher, kepala dan dada bagian atas jadi merenggang. Selain bahu dan punggung jadi bisa relaks, juga membantu mengatasi gangguan asam lambung.
Tidur dengan posisi tubuh miring ke kiri atau kanan juga dianjurkan. Gunakan bantal pada kepala dan di samping tubuh untuk membantu menopang kala tidur.
“Dari perspektif struktur, syaraf dan otot tubuh, serta aliran udara (posisi ini) lebih bersahabat untuk tubuh. Sistem pencernaan juga lebih baik, khususnya saat tidur menyamping ke kiri, melihat jalannya esofagus ke perut,” jelas Dr. Ron Ehrlich, penulis ‘A Life Less Stressed’.