Suka khawatir dengan berbagai mitos skincare yang sering kamu dengar? Ini dia berbagai mitos dan fakta seputar skincare.

Perawatan kulit atau skincare telah menjadi bagian penting dalam rutinitas banyak orang. Namun di tengah popularitasnya, beredar banyak mitos yang sering kali menyesatkan.

Mitos tentang skincare seringkali menyesatkan dan dapat menyebabkan masalah kulit yang lebih serius. Dengan memahami fakta-fakta yang benar, kamu dapat memilih produk skincare yang tepat dan merawat kulit dengan baik.

Untuk membantumu merawat kulit dengan cara yang benar, berikut deretan mitos dan fakta seputar skincare yang perlu kamu ketahui:
Featured product: Holly body lotion moisturizer
Pelembab Tubuh Holly Body Lotion

Lotion dengan kandungan pelembap tinggi dan tambahan Vitamin E sangat bermanfaat untuk menjaga kelembutan dan kelembaban kulit Anda. Diperkaya dengan anti UV untuk melindungi kulit dari efek negatif sinar matahari, membuat kulit tetap putih dan halus.
Netto : 410 mL

1. Mitos: Retinol membuat kulit semakin tipis

Ini merupakan salah satu mitos seputar skincare paling umum. Faktanya, retinol tidak membuat kulitmu semakin tipis.

“Retinol, suatu bentuk vitamin A, digunakan dalam banyak produk perawatan kulit karena dapat merangsang produksi kolagen, mengurangi garis-garis halus dan kerutan. Mitos bahwa retinol membuat kulit ‘lebih tipis’ didasarkan pada fakta kalai retinol mengelupas stratum korneum atas dan mempercepat pembaruan sel. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebih tipis untuk sementara, terutama jika teriritasi atau kering saat kamu pertama kali menggunakan retinol. Namun penelitian telah menunjukkan bahwa kulit justru menjadi lebih tebal setelah menggunakan retinol,” jelas Anne Gurtler, dokter kulit Munich’s Clinic and Polyclinic untuk Dermatology and Allergology di Ludwig Maximilians University, dilansir dari Forbes.
Baca juga: 5 Fakta & Mitos soal Kecantikan, Skincare Bagus Ditentukan Harga?

2. Mitos: Mandi setiap hari buruk bagi kulit

Mitos seputar skincare lainnya adalah mandi terlalu sering tidak baik untuk kulitmu. Ini hanya mitos.

“Orang dengan kulit yang sangat kering dan neurodermatitis sebaiknya tidak menggunakan sabun biasa saat mandi tapi gunakan yang disebut syndets atau minyak mandi agar tidak menyebabkan kerusakan tambahan pada lapisan kulit,” kata Gurtler.

3. Mitos: Pakai sunscreen bikin kamu kekurangan vitamin D

Gurtler mengatakan bahwa penggunaan tabir surya memang mengganggu kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D melalui sinar matahari. Namun sebenarnya hal itu bukanlah masalah. Jadi, pakai sunscreen setiap hari bikin kamu kekurangan vitamin D adalah mitos.

“Banyak orang dewasa mengalami kekurangan vitamin D yang tidak disebabkan oleh penggunaan sunscreen pada wajah tapi karena menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam ruangan. Jika mengalami kekurangan vitamin D, konsumsilah suplemen dan tetaplah melindungi kulit dengan SPF,” saran Gurtler.

4. Mitos: Cokelat bisa menyebabkan jerawat

Sebenarnya memang mitos namun ada menurut studi klinis terkini, cokelat dapat menyebabkan jerawat. Meski demikian, studi tersebut dianggap kontroversial.

“Data itu kontroversial dan studi intervensi lebih lanjut yang lebih besar diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini secara meyakinkan. Seperti halnya makanan lain, jika secara subjektif menyebabkan memburuknya penampilan kulit, konsumsinya harus diminimalkan. Jika tidak demikian halnya, tidak ada yang salah dengan menikmatinya secara moderat,” ujar Gurtler.

5. Mitos: Minum banyak air putih bermanfaat untuk kulit

Faktanya, tidak ada bukti bahwa minum lebih banyak air bermanfaat bagi kulit. Meskipun minum lebih banyak air dapat bermanfaat bagi kondisi kesehatan lainnya, air tidak secara otomatis diserap oleh kulitmu saat meminumnya.

Air menghidrasi sel-sel tubuh saat diserap oleh aliran darah dan disaring oleh ginjal. Ini membantu menghidrasi tubuh secara keseluruhan.

“Cara terbaik untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan menghindari udara kering (atau menggunakan pelembap) dan menggunakan pembersih yang lembut,” saran Dr. Howard Sobel, dokter kulit dan ahli bedah kulit di Lenox Hill Hospital, New York.